" Mempertahankan Taqwa Pasca Ramadhan"

Alhamdulillahirabbil 'alaamiin 
segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan rahmatnya kepada kita semua sehingga kita bisa menyelesaikan puasa di tahun ini. dan sekarang kita telah berada di penghujung Ramadhan bulan mulia yaitu bulan penuh ampunan dan besarnya ganjaran bagi seluruh hamba-Nya.

 Ramadhan telah berganti dengan Syawal kita akan bertemu dengan hari raya idul Fitri 1441 Hijriyah yaitu hari kemenangan bagi mereka yang mampu menahan hawa nafsunya, tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja .

sejatinya syawal adalah bulan tolak ukur keistiqomahan kita dalam mempertahankan taqwa yang telah kita pupuk di bulan Ramadan sebelumnya. apakah taqwa masih bersemi di hati dan jiwa kita atau malah pergi bersama bulan yang telah meninggalkan kita?.

 intinya momentum bulan Ramadan kemarin adalah tentang bagaimana kita mampu meraih kemuliaan dan mempertahankan ketakwaan kita sebagaimana firman Allah dalam Quran surah albaqarah ayat 183
. Allah SWT berfirman:
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu pernah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa (TQS al-Baqarah [2]: 183).

 Takwa yang diharapkan tentu takwa yang sebenarnya. Demikian sebagaimana yang juga Allah SWT tuntut atas diri kita: 
 يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
 Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan takwa yang sebenarnya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan Muslim (TQS Ali Imran [3]: 102).

 Dengan demikian taqwa harus total (kaffah) yang mana terwujud dalam segala aspek kehidupan di mana masing-masing individu yang beriman harus menjadikan aturan Islam sebagai poros dalam menjalani kehidupan ini yang mana terbukti jika ia menjalankan apa yang Allah perintahkan dan meninggalkan apa yang Allah larang.

Dalam mempertahankan ketakwaan keistiqomahan perlu diteguhkan dengan cara: pertama, mencari ilmu agama yang berguna sebagai rujukan bagi kita untuk menentukan apakah aktivitas yang kita lakukan sesuai dengan perintah Allah dan larangan-Nya. Kemudian yang Kedua, yang kita bisa lakukan adalah mencari lingkungan dan pergaulan yang sesuai dengan tujuan kita yaitu (mempertahankan ketakwaan) , bukan malah membersamai lingkungan yang mampu mengikis ketakwaan kita kepada Allah . Dan yang terakhir jangan lupa berdoa kepada Allah meminta keteguhan hati dalam mempertahankan ketakwaan dan agar selalu dilindungi dari segala bentuk kemaksiatan .

Mungkin hanya itu yang dapat kami ( lembaga dakwah kampus STIA Tabalong ) sampaikan, Semoga bermanfaat dan segera diterapkan 😊. dan selamat mencoba tipsnya😉.

 terima kasih kepada ikhwah Fillah  yang telah membaca sedikit pemahaman yang kami ketahui . Semoga kita semua selalu diistiqomahkan dalam ketaqwaan kepada Allah.

 kebenaran datangnya dari Allah dan kesalahan datangnya dari diri penulis pribadi . mohon maaf atas segala kesalahan .🙏
Semoga kita semua memperoleh segala kemuliaan yang Allah berikan pada bulan Ramadan kemarin dan kemuliaan tersebut melahirkan jiwa-jiwa yang selalu bertakwa kepada Allah aamiin.

Kami dari  LDK STIA tabalong Mengucapkan:
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1441 H
 تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَ مِنْكُمْ صِيَامَنَا وَ صِيَامَكُمْ وَ كُلُّ عَامٍ وَ أَنْتُمْ بِخَيْرٍ
 Mohon Maaf Lahir dan Batin.
 wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Mulai Ragu dengan Jalan Ini, Apa Bener Aku Ini Lagi Dakwah